Talun, 12 Agustus 2025 – Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 1 Talun menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait Implementasi Kokurikuler atau Project Based Learning (PBL) di sekolah. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Bapak Drs. Sapto Wijatmoko, M.Pd, selaku Pengawas SMA Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
FGD yang dilaksanakan pada Selasa (12/8) ini membahas kebijakan terbaru dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen RI), khususnya perubahan P5 menjadi kegiatan Kokurikuler dengan pendekatan kolaborasi antar mata pelajaran. Selain itu, topik “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang dicanangkan oleh Kemendikdasmen juga menjadi pokok pembahasan penting dalam FGD kali ini.
Dalam paparannya, Drs. Sapto Wijatmoko menekankan bahwa perubahan ini bertujuan memperkuat pembelajaran kontekstual dan membentuk karakter siswa melalui kegiatan lintas disiplin ilmu. “Kokurikuler kolaboratif memberikan ruang bagi guru untuk bekerja sama, serta bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan abad 21, seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas,” ujarnya.
Wakil Kepala SMA Negeri 1 Talun Bidang Kurikulum, Dani Firdos, ST menyampaikan bahwa FGD ini menjadi momentum penting bagi seluruh pendidik untuk menyamakan persepsi dan strategi dalam menerapkan kebijakan baru tersebut. Guru-guru diharapkan mampu merancang proyek pembelajaran yang relevan, mengintegrasikan nilai-nilai 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, dan memastikan kegiatan kokurikuler memberikan dampak nyata bagi perkembangan siswa.
Kegiatan ini berlangsung interaktif, dengan sesi diskusi dan tanya jawab, dan menampilkan berbagai praktik baik yang telah dilakukan oleh satuan pendidikan yang lain. Hasil FGD tentang implementasi kokurikuler di sekolah akan dijadikan acuan dalam penyusunan program kerja tim kurikulum dan implementasi di kelas mulai semester ini.
Dengan adanya kolaborasi yang solid antara tim pengembang kurikulum, guru, dan pengawas, SMA Negeri 1 Talun optimis mampu menjadi pelopor pelaksanaan kokurikuler berbasis kolaborasi antar mapel yang efektif, inspiratif, dan berdampak positif bagi siswa khususnya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya.(M-R18)
Semoga pelaksanaan kokurikuler berjalan lancar dan sukses selalu
dan smanta semakin bersinar
Aamiin YRA…suwun pak gi
Tinggalkan Komentar